Usaha ini bermula ketika H. Nawawi Hamid hijrah dari tanah kelahirannya, Sumatera Barat, untuk berdagang di Jakarta. Dengan uang se adanya, dan persiapan yang juga seadanya, dibuka lah "emperan" di pelataran kuitang senen, di sekitar tahun 1950 an. Emperan itu pun mengalami penggusuran, hingga harus mencari tempat lain untuk berdagang. Jadilah H. Nawawi Hamid pindah ke Pasar Tanah Abang. Setelah beberapa lama, bisnis pun berkembang. Dibeli lah sebuah kios yang dulu ( sekitar tahun 1959 ) harganya masih sekitar Rp 500,-.
Nama Sinamar diambil dari nama sebuah sungai di salah satu daerah di Sumatera Barat. H.Nawawi Hamid mengambil filosofi sungai itu, yang terus mengalir deras dengan banyak pengunjung yang datang kesana. Diharapkan Toko Sinamar selalu bergerak maju, dengan pembeli yang semakin hari semakin ramai.
Kini Toko Sinamar telah menjadi besar. Berbagai Rumah Sakit, Hotel, dan tempat usaha lainnya telah menjadi pelanggan tetap Toko Sinamar. Banyak juga pembeli yang sengaja datang dari Kalimantan, Sulawesi, dan daerah lainnya, hanya untuk belanja kain di Toko Sinamar. Pembeliannya pun beragam. Ada yang beli eceran, ada yang kiloan, namun juga tak jarang yang melakukan pembelian dalam jumlah sangat besar, seperti pemesanan sprei untuk kasur di Rumah Sakit yang baru buka.
Pasar Tanah Abang adalah pasar tradisional dengan perputaran uang yang tertinggi, dan menjadi pusat grosir teksil terbesar se-Asia Tenggara (www.capresindonesia.wordpress.com). Menjadi besar di wilayah seperti itu bukan lah hal yang mudah. Kini Toko Sinamar telah mempunyai 3 buah ruko dan 16 orang karyawan. Berbagai cerita menarik tentang lika-liku perjalanan Toko Sinamar pun kerap mewarnai perkembangan Toko Sinamar. Salah satunya adalah Mukjizat Toko Sinamar ketika Pasar Tanah Abang Terbakar ( atau "di Bakar" )pada awal tahun 2003.
Bagi para pencari kain - kain yang siap diolah, digunakan, ataupun dijual kembali, tak ada salahnya langsung menghubungi Toko Sinamar, atau langsung datang ke alamat yang tertera. Selamat berbelanja dan nikmati pelayanan yang baik dari Toko Sinamar.
Nama Sinamar diambil dari nama sebuah sungai di salah satu daerah di Sumatera Barat. H.Nawawi Hamid mengambil filosofi sungai itu, yang terus mengalir deras dengan banyak pengunjung yang datang kesana. Diharapkan Toko Sinamar selalu bergerak maju, dengan pembeli yang semakin hari semakin ramai.
Kini Toko Sinamar telah menjadi besar. Berbagai Rumah Sakit, Hotel, dan tempat usaha lainnya telah menjadi pelanggan tetap Toko Sinamar. Banyak juga pembeli yang sengaja datang dari Kalimantan, Sulawesi, dan daerah lainnya, hanya untuk belanja kain di Toko Sinamar. Pembeliannya pun beragam. Ada yang beli eceran, ada yang kiloan, namun juga tak jarang yang melakukan pembelian dalam jumlah sangat besar, seperti pemesanan sprei untuk kasur di Rumah Sakit yang baru buka.
Pasar Tanah Abang adalah pasar tradisional dengan perputaran uang yang tertinggi, dan menjadi pusat grosir teksil terbesar se-Asia Tenggara (www.capresindonesia.wordpress.com). Menjadi besar di wilayah seperti itu bukan lah hal yang mudah. Kini Toko Sinamar telah mempunyai 3 buah ruko dan 16 orang karyawan. Berbagai cerita menarik tentang lika-liku perjalanan Toko Sinamar pun kerap mewarnai perkembangan Toko Sinamar. Salah satunya adalah Mukjizat Toko Sinamar ketika Pasar Tanah Abang Terbakar ( atau "di Bakar" )pada awal tahun 2003.
Bagi para pencari kain - kain yang siap diolah, digunakan, ataupun dijual kembali, tak ada salahnya langsung menghubungi Toko Sinamar, atau langsung datang ke alamat yang tertera. Selamat berbelanja dan nikmati pelayanan yang baik dari Toko Sinamar.
0 komentar:
Posting Komentar